contoh soal cara menghitung titik impas (BEP)
Sebuah usaha kerajinan miniatur dari lilin menetapkan harga produk Rp10.000 per unit. Biaya tetap 10 juta rupiah. Biaya tidak tetap Rp5.000.
A. Berapa volume produksi pada keadaan titik impas/BEP?
B. Berapa harga jual bila ingin mendapatkan keuntungan 5%
A. Berapa volume produksi pada keadaan titik impas/BEP?
B. Berapa harga jual bila ingin mendapatkan keuntungan 5%
Diketahui:
Harga perunit = Rp 10.000
Biaya tetap = Rp 10.000.000
Biaya variabel = Rp 5.000
Ditanya:
A. Volume produksi (x)
Jawab:
10.000x - 10.000.000 + 5000x = 0
15.000x - 10.000.000 = 0
15.000x = 10.000.000
x = 666,6 ~> 667
Jadi, jumlah volume produksi pada keadaan BEP adalah 667 unit.
Ditanya:
B. Harga jual bila ingin mendapatkan keuntungan 5%
Jawab:
Keuntungan = biaya total - harga jual × volume produksi
5/100 = 10.005.000 - y (667)
5/100 + 667y = 10.005.000
5 + 66.700/ 100 = 10.005.000
1.000.500.000 - 5 = 66.700 y
1.000.499.995 = 66.700 y
y = 14.999,9 ~> 15.000
Jadi harga jual produk bila ingin mendapatkan keuntungan sebesar 5% adalah Rp. 15.000
Harga perunit = Rp 10.000
Biaya tetap = Rp 10.000.000
Biaya variabel = Rp 5.000
Ditanya:
A. Volume produksi (x)
Jawab:
10.000x - 10.000.000 + 5000x = 0
15.000x - 10.000.000 = 0
15.000x = 10.000.000
x = 666,6 ~> 667
Jadi, jumlah volume produksi pada keadaan BEP adalah 667 unit.
Ditanya:
B. Harga jual bila ingin mendapatkan keuntungan 5%
Jawab:
Keuntungan = biaya total - harga jual × volume produksi
5/100 = 10.005.000 - y (667)
5/100 + 667y = 10.005.000
5 + 66.700/ 100 = 10.005.000
1.000.500.000 - 5 = 66.700 y
1.000.499.995 = 66.700 y
y = 14.999,9 ~> 15.000
Jadi harga jual produk bila ingin mendapatkan keuntungan sebesar 5% adalah Rp. 15.000
Mau nanya tentang soal ini ka
BalasHapus